Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Electronic Business Magister Manajemen – Universitas Widyatama Triwulan III.
Resume “Trust dalam Bisnis on-line (E-Bisnis)”
Dibuat Oleh :
Ø Kanti Rahayu Utami (1.425.W002)
Ø Hani Dewiyanti (1.425.W010)
Ø Astri Mulandari (1.425.W011)
MAGISTER MANAJEMEN – UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2012
TRUST DALAM BISNIS ONLINE (E-BISNIS)
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan bisnis pada awalnya dilakukan orang secara tradisional hingga akhirnya muncul internet. Internet mampu mengubah perilaku bisnis saat ini. Bisnis saat ini tak hanya dijalankan secara tradisional, tetapi juga melalui media internet.
Berbagai kemudahan dalam bertransaksi bisnis dihadirkan melalui media internet. Melalui Internet jarak dan ruang yang terbatas tidak lagi menjadi masalah dalam berbisnis. Setiap orang bisa melakukan transaksi setiap harinya kapan saja dan dimana saja.
1. Pengertian E-Bisnis
E-bisnis (Dalam bahasa inggris: Electronic Business, atau "Ebusiness") dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi-otomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO
perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet.
E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-commerce (perdagangan elektronik) saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-bisnis mempunyai goal untuk menambah revenue dari perusahaan.
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis.
E-bisnis memberi kemungkinan terjadinya kegiatan pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, baik melalui media website, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
2. Manfaat Bisnis Online Bagi Pebisnis dan Konsumen
Media Internet memiliki pengaruh yang besar terutama bagi para pebisnis online. Berikut beberapa manfaat yang muncul dari pengembangan bisnis online bagi para pebisnis :
a. Mampu menyikapi masalah ruang dan waktu
Pada awal perkembangannya bisnis hanya dapat diartikan sebagai pertukaran uang dengan barang dalam ruang dan waktu tertentu. Namun saat ini bisnis dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui media internet (website, blog, maupun forum).
b. Kemudahan dalam marketing
Para pebisnis tidak perlu lagi bersusah-susah memasang spanduk atau menyebarkan selebaran dimana-mana untuk menyebarkan informasi produk mereka.
c. Kemudahan mendistribusi produk ke jaringan kerja
Pebisnis dapat dengan mudah mencari atau menemukan mitra kerja yang ditujukan untuk mendistribusikan produk baik berupa barang maupun jasa.
d. Penekanan biaya
Biaya yang diperlukan untuk pemasangan spanduk ataupun selebaran iklan mampu ditekan dengan melakukan marketing melalui internet.
e. Efektif dan Efisien
Penjualan produk lebih efektif dan efisien karena tidak terbatasnya ruang dan waktu.
f. Manajemen informasi dan komunikasi lebih baik
g. Peningkatan daya saing
h. Dapat memperbaiki image perusahaan
Bisnis online juga memiliki manfaat tersendiri bagi para konsumen diantaranya :
a. Lebih cepat dan nyaman dalam pembelian
b. Pilihan produk terus meningkat
c. Metode pembelian lebih mudah dan cepat
d. Konsumen memiliki akses yang lebih banyak terhadap informasi
e. Harga lebih kompetitif
3. Hal Yang Mempengaruhi Kepercayaan Konsumen Pada Bisnis Online
a. Pengetahuan tentang teknologi internet
Dalam pengetahuan teknologi internet terdapat tiga indikator yang berpengaruh, yaitu : penguasaan teknologi internet, pengalaman menggunakan internet, dan pengalaman online shopping. Semakin tinggi pengetahuan konsumen akan teknologi internet, maka semakin tinggi juga tingkat kepercayaan terhadap bisnis online.
b. Mutu perusahaan online itu
Mutu perusahaan meliputi tiga hal, yaitu reputasi perusahaan, besar kecilnya market share perusahaan atau popularitas produk, dan keberadaan fisik perusahaan. Semakin tinggi mutu perusahaan, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen terhadap bisnis online.
c. Kualitas Website
Website yang baik tidak hanya memberikan informasi mengenai produk yang dibutuhkan oleh konsumen, tetapi juga membantu pelanggan dengan langkah-langkah yang mudah dalam bertransaksi dan memiliki tingkat keamanan yang cukup dalam bertransaksi secara online.
d. Kualitas Produk
Kualitas produk dibentuk oleh indicator : service ability, reliability, dan conformance. Semakin tinggi kualitas produk yang ditawarkan dalam bisnis online, maka semakin tinggi pula kepercayaan konsumen.
e. Tingkat Kepercayaan Konsumen
Tingkat kepercayaan konsumen dapat muncul bila perusahaan berusaha memenuhi janji-janji yang telah diberikan kepada pembeli. Terdapat tiga indikator dalam hal ini, antara lain : integritas, kredibilitas, dan kompetensi.
f. Anggapan Akan Resiko Online Shopping
Konsumen memiliki anggapan akan hasil yang positif atau negatif terhadap transaksi online. Dalam hal ini terdapat tiga anggapan akan resiko antara lain : resiko secara finansial, resiko secara psikologis, dan resiko produk. Resiko secara financial misalkan konsumen harus membayar lebih mungkin karena adanya biaya ongkos kirim; resiko produk misalkan produk yang diinginkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen atau terdapat cacat.
g. Minat Membeli Kembali
Minat membeli kembali pada konsumen untuk melakukan pembelian kembali. Bagaimana minat beli konsumen dengan jumlah yang sama, minat beli konsumen dengan menambah jumlah pembelian, dan minat beli konsumen dengan kualitas produk yang sama.
4. Bagaimana Menumbuhkan Kepercayaan Konsumen Pada Bisnis Online
a. Desain & Fitur Website Yang Profesional
“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.”, masih ingat dengan slogan itu? Itulah yang terjadi. Meski produk Anda bagusnya kaya apa, kalau websitenya tampilannya tidak profesional sama sekali, atau fitur-fitur webnya kurang mendukung maka sejak awal orang datang ke web kita pasti udah ilfil duluan. Makanya ada yang bilang investasi sedikit untuk memperbaiki tampilan desain web kita tidak masalah.
b. Layanan / Support Yang Ramah Dan Mudah Dihubungi
Manusia pada dasarnya suka dilayani dan diperhatikan. Itulah salah satu alasan ada bagian customer service ataupun bagian teknis yang memberikan layanan atau support yang dibutuhkan. Berikan konsumen Anda pelayanan mulai dari pra penjualan hingga pasca penjualan. Ramah lah dan berikan kenyamanan hingga mereka senang dengan Anda. Setidaknya walaupun tidak membeli saat ini, ketika ada orang bertanya soal produk yang kebetulan Anda jual, maka mereka tidak ragu mereferensikannya ke website Anda.
Selain itu, jadikan diri Anda mudah dihubungi. Syukur-syukur Anda sudah bekerja dalam tim dan ada bagian yang menerima calling, sms, atau email. Kalaupun Anda masih bekerja sendiri ya silahkan diatur aja hingga tidak mengganggu pekerjaan Anda. Yang penting jangan sampai Anda pasang data kontak (SMS atau email) tapi tidak pernah membalas. Sia-sia saja.
c. Membuka Diri dan Tidak Menutup-nutupi Identitas
Para konsumen Anda tentu ingin mengenal siapa manusia di balik bisnis atau produk yang mereka akan beli. Oleh karena itu, Anda perlu membuka diri. Biarkan mereka mengenal siapa Anda. Kalau perlu, jika memang ada waktu ketika konsumen di kota Anda mengajak bertemu Anda siap. Sesekali adakan gathering juga tidak apa-apa. Share foto aktivitas Anda atau tim bisnis Anda juga baik.
d. Bangun Personal Branding dengan Blog
Anda mungkin saat ini memiliki official website. Tapi tidak ada salahnya Anda membangun satu lagi website berbasis blog. Anda bisa share dan membangun ‘pesona’ disana. Tunjukan bahwa Anda cukup kompeten di bidang yang ada hubungannya dengan bisnis Anda. Jikalah posisi Anda adalah sebagai founder yang bekerja dengan staf ahli dan tidak mengerti banyak soal teknis, maka banyak berceritalah pengalaman hidup atau aktivitas yang sesekali menyenggol produk Anda. Bisa juga Anda sharing masalah leadership dan team work. Bikin konsumen Anda percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar